Halooo! Ga nyangka ya sekarang udah 2014, jadiiiii disini gue bakal nerusin nulis nih setelah sekian lama gue udah vakum. Oke, sebenernya postingan gue kali ini ga ada hubungannya dengan jurusan gue. Tenang aja, walaupun gue anak arsitektur, tapi disini gue gaakan ngasih tutorial tentang menggambar perspektif yang baik dan benar, atau gue bakal pamer gambar perspektif gue, ataupun pamer gambarnya temen gue yang bagusnya minta ampun, atauuu gambarnya temennya temen guee. Bukan. Bukan tentang itu semua. Tenang ajaa!
So, what's it about? Hmm coba deh pahamin baik-baik gambar yang ada di atas ituu. Ngerti ga? Ngerti lah ya. Kalo gangerti, coba liatin tuh gambar sampe ngerti. Kalo udah ngerti, baru lanjut baca ini.
Oke karena gue yakin kalian udah cukup ngerti untuk baca ini, jadi gue akan jelasin tentang perspektif.
"Your perspective is the way you see something."
Jadi, udah jelas kan? Perspektif yang akan gue bahas kali ini adalah tentang cara pandang lo saat ngeliat sesuatu. Mungkin bagi orang-orang yang menganggap ini sepele, kalian salah besar. Andaikan kalian tau, kalo perspektif seseorang bisa mencerminkan watak di diri kalian masing-masing. Dan andaikan kalian tau, perspektif kalian pun bisa mengubah hidup orang lain. Kok bisa?!
Oke, let me explain it. Perspektif itu kan cara pandang kita ke setiap orang, hewan, benda, lingkungan, semua yang ada di sekeliling kita. Kalo kita melihat suatu lingkungan dengan pandangan yang jelek, percaya atau gak, kalian akan selalu menganggapnya seperti itu. Gak peduli di lingkungan itu masih ada orang baik atau gak, gak peduli disana masih ada orang yang mau berubah dari buruk ke baik, sekali kalian berpandangan jelek tentang lingkungan itu, selamanya pandangan itu akan melekat di pikiran kalian. Unless you change your own perspective.
Ceritanya gak sampe disitu aja. Semuanya berlanjut ketika kalian membawa perspektif kalian ke orang lain. Dimana kalian mencoba menceritakan perspektif kalian ini ke orang-orang terdekat kalian. Kalian-hanya-menceritakan-semuanya-yang-kalian-pikirkan-tanpa-memikirkan-bagaimana-posisi-orang-lain. Ya, mungkin disinilah masalah yang sebenarnya muncul. Orang pasti lebih percaya kepada berita yang pertama kali mereka dengar, karena berita pertama adalah satu-satunya berita yang tidak akan pernah dibandingkan. Karena jika ada berita kedua, yang kedua ini akan dibandingkan dengan berita pertama. Biasanya, orang-orang akan kembali percaya pada yang pertama. Tanpa benar-benar tau itu benar atau salah.
Terus apa masalahnya? Kalian tau apa yang terjadi ketika kalian telah membuat orang-orang yang kalian ceritakan itu percaya pada kalian tentang lingkungan jelek itu? Semua orang yang ada di lingkungan itu akan selalu dipandang sebagai penjahat. Tidak peduli seberapa banyak mereka mencoba untuk berbuat baik. Tidak peduli seberapa banyak mereka mencoba untuk menolong orang lain. Tidak peduli seberapa banyak mereka mencoba untuk berubah. Mereka akan selalu dipandang sebagai orang jahat yang tinggal di lingkungan jelek. Selamanya. And guess what? Itu semua karena perspektif kalian sendiri.
Lucu ya, gimana efek dari pandangan kita bisa ngerusak abis-abisan hidup seseorang. Ya, mungkin kita gak peduli kalo ada di posisi orang yang punya persektif itu. Tapi coba pikir baik-baik, gimana kalo kita ada di posisi orang-orang yang tinggal di lingkungan jelek itu?
Kita ini sama-sama hidup di dunia yang sama. Kita juga sama-sama mau dimengerti. Yang paling gampang itu yaa coba pahami posisi orang lain. Orang berbuat jahat pun pasti punya alasan sulit yang bisa sampe ngebuat mereka jadi jahat. Apalagi kalo orang yang cuma dituduh sebagai orang jahat? Just think, gak selamanya yang kita anggep bener itu bener.
Salah satu paling gampang kalo kita mau ngelakuin sesuatu, coba pikir dulu pertanyaan ini baik-baik "Apa yang akan kita lakukan kalo kita jadi dia? Apa kita bakal ngelakuin hal yang sama? Seberapa sulit posisi dia sampe dia ngelakuin hal itu? Apa kita bakal kuat kalo kita ada di posisi dia?"
Kadang mengalah emang salah satu jalan yang bener. Mengalah sama emosi sendiri. Mengalah sama nafsu yang ada buat ngejatohin orang lain. Toh gak menutup kemungkinan kalo abis gitu kita yang bakal dijatohin sama orang lain, atau bahkan sama orang yang udah kita jatohin. Atau bahkan mungkin, saat kita jatoh, satu-satunya orang yang mau dan bisa nolong kita cuma orang yang pernah kita jatohin.
Yang mau coba gue liatin dari postingan kali ini adalah ketika kalian punya perspektif, coba pikir dulu baik-baik. Jangan main ambil kesimpulan sendiri. Inget dampak dari perspektif kalian. Inget semua konsekuensi yang ada ketika kalian ingin membicarakan tentang perspektif kalian ke orang lain. Dan untuk kalian yang sering dapet berita tentang pemikiran orang lain, coba kalian pikirin lagi. Hidup kalian gak bergantung sama pemikiran orang lain, tapi semua bergantung kembali pada keputusan kalian untuk percaya atau tidak sama pemikiran orang lain. For the last, beware of your own perspective!
"Perspective gives us the ability to accurately contrast the large with the small, and the important with the less important. Without it we are lost in a world where all ideas, news, and information look the same. We cannot differentiate, we cannot prioritize, and we cannot make good choices."
-Nick Cave
bagus nih, post lagi ya!!
ReplyDeletekeren Nengg!
ReplyDeletenice posting neng :D
ReplyDelete