Priority?


"Don't make somebody as a priority if they only make you as an option."


Selamat pagiiiii! Okk, kali ini gue akan membahas tentang prioritas. Dan post pagi ini dimulai dengan quote yang udah pasti sering kalian liat di tumblr. Hmm langsung aja yaaa.

Kadang kita sebagai manusia begitu egois dengan selalu mau untuk dijadikan sebagai prioritas. Tanpa kita tahu apakah kita layak untuk menyandang kata prioritas tsb. Kadang kita hanya mau menuntut utuk dijadikan sebagai prioritas. Karena menurut kita, option is just an option. Better to be a prority. Tanpa kita tahu apa arti sebenarnya dari sebuah prioritas itu sendiri.

Sekarang dimulai dengan definisi. Sebenarnya apa sih arti kata prioritas sendiri?
1. Something that is more important than other things and needs to be done or dealt with first.
2. The things that someone cares about and thinks are important.
3. The condition of being more important than something or someone else ad therefore coming or being dealt with first.

Jadi disitu udah tertera dengan jelas apa arti kata dari sebuah prioritas. Jadi bisa disimpulkan bahwa prioritas adalah sesuatu yang penting atau bahkan lebih penting dari sesuatu yang lain dan biasanya proritas hadir karena adanya sebuah persetujuan. Mungkin persetujuan disini lebih ke arah sama-sama mengetahui bila kita telah menjadikan sesuatu atau seseorang sbg prioritas.

Sebuah prioritas hadir dengan 2 pihak. Yaitu pihak yang menjadikan sesuatu sbg prioritas dan pihak yang dijadikan sebuah prioritas. Anggaplah saja bahwa sekarang ini kita sedang menjadikan seseorang sbg objek dari prioritas tsb.

Menjadi seseorang yang menjadikan seseorang sbg prioritas tidaklah mudah. Kita perlu memikirkan matang-matang apakah seseorang itu pantas atau tidak dijadikan sebuah  prioritas. Prioritas itu penting. Karena biasanya prioritas itu sendiri yang dapat membentuk diri kita. Tanpa kita sadar ketika kita menjadikan seseorang sbg prioritas, disitulah ada kemungkinan bahwa dia akan merubah diri kita sendiri. Entah menjadi lebih baik, atau bahkan lebih buruk.

Ketika kita menjadikan seseorang yang egois sbg prioritas, seketika kita akan menjadi orang yang sabar. Bagaimana tidak, orang egois biasanya selalu menuntut. Dan karena dia adalah prioritas, mau tidak mau, sadar atau tidak sadar, kita pasti mengikuti apa kemauannya. Ya, mau gimana lagi. Jika tidak, mungkin kita akan kehilangan dia sbg prioritas.

Kadang yang kita tahu hanya menjadikan seseorang yang baik sbg sebuah prioritas. Padahal letak pusat fokusnya bukan disana. Tapi bagaimana kita bisa menjadikan seseorang sbg prioritas dan kita juga bisa mempertanggung jawabkannya dengan memegang teguh prioritas tsb.

Maksud dari kalimat di atas adalah tidak peduli kita menjadikan orang yang egois, jahat, kasar, atau sifat yang tidak menyenangkan lainnya, kita akan terus berusaha untuk menjadikannya sebuah prioritas. Ini semua tentang menerima dengan ikhlas seseorang yang telah kita jadikan sbg prioritas.

Kadang seseorang terlihat seperti orang bodoh karena terlalu mengikuti setiap kata orang yang dia jadikan sbg prioritas. Padahal jika kita menjadi orang tsb, tidak mustahil kita melakukan hal yang sama. Semata-mata hanya karena tidak mau untuk kehilangan. Ya, kehilangan seseorang yang penting atau bahkan sangat penting bagi kita.

Dan mungkin ketika seseorang hadir untuk mencoba melupakan seeorang yang ia anggap prioritas, mungkin hal terbaik yang bisa kita lakukan adalah membantu. Antara membantu melupakan, atau membantu untuk meyakinkannya untuk kembali. Semata-mata hanya karena kita mengerti bahwa melupakan adalah hal yang sulit.

Sesuatu yang biasa kita sebut kenyamanan adalah sesuatu yang sampai kapanpun itu tidak akan pernah bisa dipaksakan. Dan ya, jelas bahwa ketika seseorang menjadikan orang lain sbg prioritas, sudah pasti disana ada titik kenyamanan yang sangat tinggi.

Mungkin hal terbaik yang bisa kita lakukan adalah meyakinkan bahwa dia harus kembali ke orang yang pernah ia sebut sbg prioritas. Sampai kapanpun itu, menjadikan seseorang prioritas adalah kata lain dari kita harus menerima apa adanya orang tsb.

Kadang ketika kita menjadikan seseorang sbg prioritas, disitulah orang tsb menjadikan orang lain juga sbg prioritas. Sebuah kenyataan yang cukup membuat sedih. Mungkin kita hanya dijadikan sebagai pilihan. Atau bahkan tidak ada dalam list pilihan. Dan lagi, prioritas adalah sebuah penerimaan dengan ikhlas. Ketika kita memberikan sesuatu, kita tidak boleh meminta timbal balik. Ketika kita menjadikan orang lain sbg prioritas, disanalah kita tidak bisa menuntut orang tersebut untuk menjadikan diri kita sbg prioritas-nya.

Menjadi pilihan bukanlah yang terburuk. Karena pada dasarnya prioritas hadir dari sebuah pilihan. Pilihan yang dianggap mungkin lebih menyenangkan dibanding pilihan yag lainnya. Dan juga ketika seseorang mulai lelah untuk menjadikan orag lain sbg prioritas, mungkin disitu pula kita bisa menjadikan prioritas itu sbg pilihan. Bukan lagi menjadi prioritas.

Hanya saja mungkin menyenangkan untuk mendapatkan orang yang menganggap kita sebagai prioritas ketika kita juga menjadikannya sbg prioritas pula. Saling berbagi cerita, suka, duka, tawa, canda, dan segala hal lain bersamanya. Tapi ya, mungkin menjadikan seseorang sbg prioritas tanpa perlu ia menjadikan kita sbg prioritas juga cukup. Karena...entah, mungkin melihat kebahagiaan orang yang kita jadikan sbg prioritas adalah sebuah prioritas utama. Ya, yang penting dia bisa bahagia...

    No comments:

    Post a Comment

    Instagram